Sabtu, 30 November 2013

Komponen DBMS & Arsitektur DBMS Multi Pengguna

Komponen DBMS:
  • Query Processor

Komponen yang mengubah bentuk queri kedalam instruksi tingkat rendah kebasis data manager.
  • Database Manager

Menerima queri dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian Database Manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan.
  • File Manager

Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
  • DML Preprocessor

Modul yang mengubah perintah DML embedded kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
  • DDL Compiler

Mengubah statement DDL menjadi kumpulan table yang berisi meta data.
  • Dictionary Manager/Catalog Manager

Mengatur akses dan memilihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS lain.
Komponen-komponen Database Manager:
a.       Authorization Control
Modul yang memeriksa apakah pengguna mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
b.      Command Processor
Memeriksa apakah pengguna mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
c.       Integrity Checker
Untuk semua operasi yang mengubah basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas
d.      Query Optimizer
Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk eksekusi queri
e.      Transaction Manager
Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi
f.        Scheduler
Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain
g.       Recovery Manager
Modul ini menjamin basis data tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan
h.      Buffer Manager
Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage seperti disk dan tape.


Arsitektur DBMS Multi Pengguna:
  • Teleprocessing

Arsitektur tradisional untuk system multi pengguna adalah teleprocessing, dimana satu computer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal. Terminal untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan kekomputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada system operasi keprogram aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pengguna.
Arsitektur ini menempatkan bebean yang besar pada computer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan dimonitor.
  • File-Server

Proses didistribusi kedalam jaringan, sejenis Local Area Network(LAN). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation, tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan . file server berfungsi sebagai sebuah harddisk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data kefile server untuk semua data yang diinginkan.
  • Client Server

Client server menunjukan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk system. Sesuai dengan namanya, sebuah pemrosesan client yang membutuhkan sumber data sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.

Dalam kontes basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. 



Sumber: Diktat Kuliah Sistem Basis Data Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar