Komponen DBMS:
- Query Processor
Komponen yang mengubah bentuk queri kedalam instruksi tingkat
rendah kebasis data manager.
- Database Manager
Menerima queri dan menguji skema eksternal dan konseptual
untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.
Kemudian Database Manager memanggil file manager untuk menyelesaikan
permintaan.
- File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang
penyimpanan pada disk.
- DML Preprocessor
Modul yang mengubah perintah DML embedded kedalam program
aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
- DDL Compiler
Mengubah statement DDL menjadi kumpulan table yang berisi
meta data.
- Dictionary Manager/Catalog Manager
Mengatur akses dan memilihara data dictionary. Data
dictionary diakses oleh komponen DBMS lain.
Komponen-komponen Database Manager:
a.
Authorization Control
Modul yang memeriksa apakah pengguna
mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
b.
Command Processor
Memeriksa apakah pengguna mempunyai
wewenang untuk menyelesaikan operasi
c.
Integrity Checker
Untuk semua operasi yang mengubah basis
data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan
integritas
d.
Query Optimizer
Modul ini menentukan strategi yang optimal
untuk eksekusi queri
e.
Transaction Manager
Modul ini mengerjakan proses-proses yang
dibutuhkan operasi yang diterima transaksi
f.
Scheduler
Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin
operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada
masalah antara yang satu dengan yang lain
g.
Recovery Manager
Modul ini menjamin basis data tetap
konsisten walaupun terjadi kerusakan
h.
Buffer Manager
Modul ini bertanggung jawab terhadap
pemindahan data antara main memory dan secondary storage seperti disk dan tape.
Arsitektur
DBMS Multi Pengguna:
- Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk system multi pengguna adalah teleprocessing, dimana satu
computer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal. Terminal untuk pengguna
berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing
dihubungkan kekomputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan
melalui subsistem pengontrol komunikasi pada system operasi keprogram aplikasi,
yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan
dikembalikan ke terminal pengguna.
Arsitektur
ini menempatkan bebean yang besar pada computer pusat yang tidak hanya
menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan
pada terminal seperti format data untuk tampilan dimonitor.
- File-Server
Proses
didistribusi kedalam jaringan, sejenis Local Area Network(LAN). File server
mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi
dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation, tetapi tetap meminta file
dari file server jika diperlukan . file server berfungsi sebagai sebuah
harddisk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation
meminta data kefile server untuk semua data yang diinginkan.
- Client Server
Client
server menunjukan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk system. Sesuai
dengan namanya, sebuah pemrosesan client yang membutuhkan sumber data sebuah
server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang
harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server
diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Dalam
kontes basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation
tempat menjalankan aplikasi basis data.
Sumber: Diktat Kuliah Sistem Basis Data Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar